Pangkalpinang, Bekawan.co.id – Berupaya menanggulangi kemiskinan di Kota Pangkalpinang, Pemerintah Kota Pangkalpinang menggelar Focus Group Discussion (FGD) guna menyusun Dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kota Pangkalpinang, Selasa (3/12/2024).
FGD yang digelar pada ruang Pertemuan Bapperida Kota Pangkalpinang ini dipimpin langsung Pj Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama.
Budi menegaskan, penyusunan dokumen tersebut merupakan langkah strategis untuk memastikan kebijakan dan program pengentasan kemiskinan bersifat terukur, terarah, dan berkelanjutan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Kota Pangkalpinang mencapai 4,04 persen. Sementara itu, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mencatat jumlah penduduk miskin sebanyak 51 ribu jiwa dari 24 ribu kepala keluarga (KK).
“Dokumen ini akan menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan serta program pengentasan kemiskinan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Budi.
Ia menambahkan, dokumen tersebut akan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari penguatan ekonomi masyarakat, peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, hingga penyempurnaan program perlindungan sosial.
“Kami juga akan memastikan bahwa strategi penanggulangan kemiskinan ini mengakomodasi keberagaman kondisi sosial dan ekonomi di setiap kecamatan dan kelurahan,” jelasnya.
Budi menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta dalam proses penyusunan rencana ini.
“Dengan melibatkan berbagai elemen, kami berharap rencana ini benar-benar mencerminkan kebutuhan nyata dan tantangan yang dihadapi masyarakat,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tugas bersama.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam mewujudkan rencana tersebut.
“Dengan kerja keras dan semangat kebersamaan, saya yakin kita dapat mengurangi angka kemiskinan di daerah ini secara signifikan,” pungkas Budi. (*)