BEKAWAN.CO.ID, BANGKA TENGAH – Sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) kini harus dirasakan Nelayan di Kecamatan Koba.
Para nelayan ini sulit mendapatkan BBM khususnya di dua SPBU yang beroperasi di SPBU 24 331 72 Kelurahan Berok dan SPBU 24 3311 31 Desa Nibung, sedangkan pengerit makin merajalela.
Padahal, BBM tersebut baik itu Pertalite maupun Solar menjadi kebutuhan dasar para nelayan yang akan melaut, namun dengan fenomena ini mereka harus rela mengeluarkan biaya tambahan, yang mana mereka harus membeli eceran dengan harga yang jauh lebih mahal.
Bahkan pengerit BBM jenis Pertalite di SPBU Berok bisa dengan leluasa pegang stik nozzle dan mengisi sendiri ke kendaraan motor yang digunakan untuk ngerit.
“Memang fenomena para pengerit BBM menguasai SPBU di Kecamatan Koba bukan rahasia umum lagi dan ini sudah terjadi lama bahkan kami warga harus potong dari jalur depan untuk mendapatkan BBM,” kata Ade.
Dia katakan, pihak SPBU pun memberikan akses lebih kepada para pengerit BBM ini dan dengan leluasa pegang stik nozzle.
“Sudah tidak aneh lagi, hampir di setiap SPBU selalu ada,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Nelayan Bangka Tengah, Memet menyebutkan para nelayan sudah lama tidak mendapatkan BBM di SPBU sejak akhir tahun 2023 lalu.
“Kita juga prihatin, para nelayan kita untuk sekedar mendapatkan BBM di SPBU setengah mengemis dan itupun tidak diberikan,” terangnya.
Diungkapkannya, nelayan kita dulu pernah diberikan BBM jenis Solar di SPBU Nibung melalui surat dari Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, namun sekarang sudah tidak bisa lagi.
“Meskipun membawa surat dari Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah tetap saja SPBU tidak mau memberikan BBM kepada para nelayan,” ungkapnya.
Memet berharap, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dapat memperhatikan keadaan para nelayan dalam hal ini.
“Kita sangat berharap, pemerintah memerhatikan kondisi ini atas sulitnya nelayan dalam mendapatkan BBM untuk kebutuhan melaut,” harapnya.
“Ditambah lagi SPBU di Terentang sudah tidak beroperasi lagi dan membuat para nelayan makin kesulitan untuk mendapatkan BBM,” lanjutnya
Selain itu, Penyuluh Perikanan Kabupaten Bangka Tengah Purnama Giri menyampaikan persoalan sulitnya para nelayan mendapatkan BBM dinas sudah berupaya namun pihak dari Pertamina belum juga memberikan respon.
“Nelayan hanya minta dipermudah untuk mendapatkan BBM di SPBU dan jangan dipersulit,” imbuhnya. (*)