BEKAWAN.CO ID, PANGKALANBARU – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Eva Algafry, bersama Wakil Ketua Dekranasda Bateng, Maya Dwie Era, kembali melanjutkan agenda kunjungannya ke beberapa tempat pembuatan batik, Kamis (05/09/2024) pagi.
Kali ini kunjungan singgah di Industri Kecil Menengah (IKM) yang merupakan binaan Dekranasda Bateng yang berada di Desa Mangkol, Kecamatan Pangkalanbaru, yakni Batik Kemuning milik Ibu Darma Wati, dan Batik Asdariya milik Ibu Astuti.
Didampingi oleh Irwandi, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Bateng, Eva dan Maya terlihat menikmati silaturahminya bersama para pengrajin batik wanita yang ada di Bangka Tengah ini.
Di lokasi ini diperlihatkan bagaimana proses produksi batik ini secara langsung, baik yang menggunakan teknik membatik colet serta tulis. Saat ini proses produksinya turut dibantu oleh siswa-siswi magang dari Sekolah Menengah Kejuruan.
Menggunakan bahan kain Primisima dan Dobby, batik-batik ini mempunyai corak yang beraneka ragam, seperti motif keramunting (kantung semar khas habitat Bangka), kepiting, hingga motif dulang khas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Eva mengatakan, kunjungan ini merupakan upaya pembinaan kepada para pelaku IKM di Bangka Tengah.
“Saat ini kita sedang menghimpun dan melihat apa saja bentuk pelatihan yang dibutuhkan oleh pengrajin kita dalam mendukung kemajuan usaha batik mereka,” jelas Eva.
Ia juga menyampaikan dukungannya agar usaha para pembatik ini terus berlanjut.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan para pembatik ini, semoga usahanya berkelanjutan. Dekranasda akan terus mendukung, seperti tadi, ada permintaan pelatihan untuk pewarnaan, itu usulan-usulannya akan kita tampung dan kita akan berusaha mencari pelatihan sesuai dengan keinginan mereka,” pungkas Eva.
Senada dengan Eva, Maya juga menyampaikan dukungannya agar industri batik Bangka Tengah semakin berkembang.
“Saya yakin kita bisa, kuncinya sebenarnya ada di desain bagaimana caranya agar desain ini unik, kekinian, dan menarik minat masyarakat lalu dikombinasikan dengan warna-warna yang bagus. Kalau untuk bahan ini sudah sangat bagus, tinggal kegigihan kita untuk bersaing di pasar bebas harus terus ditingkatkan,” ungkap Maya.
Ia juga berharap, produksi IKM ini juga dapat lebih aktif di media sosial dan e-commerce dalam menjual dan mempromosikan produk-produknya.
Darma Wati (52), selaku pengrajin batik dengan merek dagang Batik Kemuning by Darma yang dikunjungi kali ini, turut senang dan menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Usaha ini sudah kami rintis sejak tahun 2012 dan kami ingin usaha ini dapat terus berkembang jauh. Cita-cita saya usaha batik kami ini bisa besar seperti Batik Komar yang ada di Bandung, Jawa Barat,” ucap Darma.
Dirinya juga mengungkapkan kendala pada ketersediaan bahan baku produksi dari batik ini.
“Bahan bakunya agak sulit karena harganya yang terus meningkat. Kami memang mengambil dari Kota Solo dan Yogyakarta. Kami harap industri batik dapat terus mendapat dukungan dari pemerintah. Terima kasih juga kepada Ibu Eva, Ibu Maya, dan Pemkab Bangka Tengah yang sudah rajin berkunjung untuk membina kami,” pungkasnya. *