BEKAWAN.CO.ID, PANGKALPINANG – Ribuan masyarakat dari berbagai elemen mendatangi PT Timah, dengan tujuan melakukan aksi damai menuntut pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Perairan Laut Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, pada Senin (28/10/2024).
Ribuan elemen masyarakat tersebut terdiri dari Serikat Nelayan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Mahasiswa, GMNI tumpah ruah dihalaman luar PT Timah.
Berdasarkan pantauan pihak bekawan.co.id, tampak ribuan aksi damai yang dilakukan oleh masyarakat hanya dilakukan diluar, dikarenakan tidak diizinkan masuk akses ke halaman PT. timah.
“Buka pintu pak, kami datang kesini dengan baik-baik dan ingin berdialog dengan direktur atau manajer PT Timah terkait rencana penambangan di laut Desa Beriga,” teriak Siti yang merupakan warga Desa Beriga dalam orasinya.
Mereka meminta kepada pihak PT Timah Tbk untuk tidak melakukan aktivitas penambangan di perairan Laut mereka.
“kami seluruhnya juga ingin menanyakan data darimana 70 persen masyarakat mendukung, sementara kami disini asli warga Beriga sangat menolak akan adanya pertambangan,” katanya.
Selain itu, salah satu tengkulak dari Desa Perlang yang turut hadir dalam aksi, Jamrin menyebutkan sangat mendukung penolakan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Batu Beriga.
“Jika PT Timah tetap ngotot ingin menambang di perairan laut Desa Beriga ini, sudah tentu berpengaruh terhadap mata pencaharian kita,” katanya.
Jamrin berharap, PT Timah jangan memaksakan kehendak untuk tetap menambang di perairan laut Desa Beriga dan segera mungkin mencabut IUP nya.
Kurang lebih dua jam aksi yang dilakukan oleh masyarakat tersebut, belum juga menerima tanggapan dari pihak PT Timah.
Aksi damai berlangsung tertib dan karena tidak diizinkan masuk dan tidak mendapatkan tanggapan dari pihak PT Timah massa lalu bergerak menuju Pemprov Kepulauan Bangka Belitung untuk berorasi disana, dan akan kembali melakukan aksi di esok hari. *