BEKAWAN.CO.ID, BANGKA TENGAH – Ditengah melesunya sektor pertambangan timah yang di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), bahkan kondisi ini dirasakan di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Sebagian dari masyarakat harus meninggalkan sektor tersebut dan harus beralih pekerjaan mereka dari tambang ke sektor pertanian.
Saat ini, jumlah petani di Kabupaten Bangka Tengah pun mengalami peningkatan, jika dibandingkan data pada Tahun 2022 lalu.
Hingga 1 Juli 2024 ini, jumlah petani di Kabupaten Bangka Tengah ada sebanyak 23.739 orang, sedangkan pada akhir Tahun 2022 lalu jumlah petani di Bangka Tengah hanya ada 23.146 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah, Dian Akbarini, ia mengatakan memang benar jumlah petani di Bangka Tengah ada kenaikan.
“Jika dibandingkan pada akhir tahun 2022 lalu, petani di Bangka Tengah terjadi kenaikan meskipun tidak terlalu signifikan, dari 23.146 menjadi 23.739 di tahun 2024 ini,” ujarnya kepada Bekawan.co.id, Selasa (2/7/2024).
Dikatakannya, data tersebut disampaikan sesuai Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian atau disebut “Simluhtan”.
“Salah satu penyebab naiknya jumlah petani di Bateng ini adalah dampak dari sektor tambang yang kini kian Melesu, makanya sebagian dari masyarakat beralih kembali menjadi petani,” terangnya.
Jadi, beralihnya masyarakat ini, tidak hanya terbatas pada tanaman pangan, tetapi juga mencakup hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
“Mudah-mudahan, naiknya petani di sektor pertanian ini bisa memberikan dampak yang jauh lebih untuk perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Bangka Tengah,” tandasnya. (Robie)