Nama : Fadhly Azka
Mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia Bogor
(Jurusan : Manajemen Bisnis Syari’ah)
Di era globalisasi persaingan masih sangat ketat, antara lain persaingan perbankan, perbankan publik dan perbankan swasta silih berganti. Seiring dengan perkembangan waktu, laju pertumbuhan badan usaha terus berlangsung dengan pesat, salah satunya adalah bisnis perbankan, baik swasta, BUMN maupun publik, baik itu bank umum maupun perbankan syariah. Perbankan juga ada di daerah seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis perbankan, sehingga persaingan terus berlangsung ketat.
Indonesia dalam kebijakan perbankannya menganut dual banking system. Perbankan ganda berarti pembentukan dua sistem perbankan yaitu konvensional dan Syariah secara berdampingan, yang pelaksanaannya diatur oleh UU (Zunaidi & Natalina, 2021).
Jadi yang terjadi adalah bank syariah tidak otonom (mandiri), sehingga operasionalnya masih berbasis bank konvensional. Jika demikian, perbankan syariah hanya menjalankan program dalam kerangka pengembangan bank konvensional, bahkan jika diinginkan untuk menjadi bank syariah yang benar-benar mandiri dengan berbagai perangkat dalam kerangka tersebut, bank tersebut diakui secara nasional. Tujuan kehadiran bank syariah secara umum adalah untuk mendorong percepatan kemajuan ekonomi masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan, keuangan, komersial dan investasi sesuai kaidah Syariah (Muttaqin et al., 2020).
Hal inilah yang membedakan bank-bank konvensional yang tujuan utamanya adalah untuk mencapai keuntungan yang setinggi-tingginya. Strategi bisnis berikutnya ialah tingkatkan layanan bank syariah berbasis digital, dengan sebagian sarana yang sudah dipunyai oleh Bank Syariah buat menunjang transaksi para nasabah dengan menggunakan teknologi digital yang bisa diakses kapan saja lewat jaringan internet. Sarana ATM yang senantiasa terpelihara supaya nasabah bisa menarik dananya ataupun menggunakan sarana lain tanpa wajib tiba ke kantor, melainkan lewat layanan ATM yang terdapat di sebagian tempat.
Setelah itu sarana mobile banking yang sudah dipunyai Bank Syariah dengan fitur yang lebih lengkap bisa dimanfaatkan secara baik oleh para nasabah buat penuhi keperluan transaksi keuangannya. Akses mobile banking 24 jam, mempermudah para nasabah tiap kebutuhan transaksi yang diinginkannya. Fitur yang lengkap bisa penuhi kebutuhan nasabah dengan akses yang lebih gampang serta murah, tanpa wajib keluar rumah, nasabah bisa melaksanakan layanan perbankan dengan modal jaringan internet yang mencukupi.
Perbankan syariah telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah bank syariah, aset, dan nasabah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ini, di antaranya:
1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Ekonomi Syariah
Masyarakat semakin sadar akan konsep ekonomi syariah yang dianggap lebih adil, transparan, dan berkelanjutan. Hal ini mendorong mereka untuk memilih produk dan layanan keuangan syariah.
2. Produk dan Layanan yang Inovatif
Bank syariah terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Contohnya, bank syariah menawarkan produk tabungan dan deposito syariah, pembiayaan syariah untuk berbagai keperluan, dan layanan remitansi syariah.
3. Perluasan Jaringan dan Akses
Bank syariah terus memperluas jaringan kantor dan layanannya untuk menjangkau lebih banyak nasabah. Hal ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti membuka kantor cabang baru, menjalin kerjasama dengan bank lain, dan memanfaatkan teknologi digital.
4. Dukungan Pemerintah
Pemerintah Indonesia memberikan berbagai dukungan untuk pengembangan perbankan syariah, seperti insentif fiskal, regulasi yang mendukung, dan edukasi kepada masyarakat.
5. Potensi Pasar yang Besar
Indonesia memiliki penduduk mayoritas Muslim yang merupakan pasar potensial bagi perbankan syariah. Hal ini memberikan peluang besar bagi bank syariah untuk terus berkembang.
Berikut beberapa faktor lain yang berkontribusi pada pertumbuhan Bank Syariah:
Kinerja keuangan yang stabil: Bank syariah umumnya memiliki tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang rendah dan Return on Equity (ROE) yang tinggi.
Kepercayaan nasabah: Bank syariah menerapkan prinsip-prinsip syariah yang meningkatkan kepercayaan nasabah.
Efisiensi operasional: Bank syariah menggunakan teknologi dan proses yang efisien untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
Jadi, Pertumbuhan Bank Syariah yang pesat didorong oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap ekonomi syariah, produk dan layanan yang inovatif, perluasan jaringan dan akses, dukungan pemerintah, dan potensi pasar yang besar. Bank Syariah memiliki banyak keunggulan dibandingkan bank konvensional, seperti kinerja keuangan yang stabil, kepercayaan nasabah, dan efisiensi operasional. Hal ini menjadikan Bank Syariah sebagai pilihan yang menarik bagi nasabah yang ingin mengelola keuangannya dengan cara yang adil, transparan, dan berkelanjutan.
