BELITUNG, BEKAWAN.CO.ID – PT Timah Tbk terus mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah operasional perusahaan melalui Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK).
Salah satu kisah sukses mitra binaan PT Timah Tbk adalah Sepiak Belitung, yang kini semakin dikenal berkat inovasi produknya, khususnya dibidang EcoPrint.
Dikelola oleh Bela Kartika Aprilia (35), Sepiak Belitung telah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk sejak 2019. Bella bergerak dalam bidang fashion yakni batik.
Berkat menjadi mitra binaan PT Timah Tbk, melalui berbagai program pendampingan, mulai dari pendanaan, pelatihan, hingga promosi, usaha ini berhasil bertahan menghadapi tantangan pandemi dan terus berkembang hingga saat ini.
“Kami sangat terbantu dengan program kemitraan PT Timah Tbk. Mulai dari pendanaan berupa pinjaman tanpa bunga, pelatihan pembuatan produk, hingga promosi ke luar daerah. Dukungan ini benar-benar membantu kami untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pemasaran,” ujar Bela, seperti dikutip dari www.timah.com, Jumat (22/11)
Bela menceritakan, Sepiak Belitung dimulai dengan produk oleh-oleh khas Belitung untuk wisatawan, menggunakan bahan lokal seperti daun Simpor yang dikenal dengan keunikan dan kekhasan desain eco-print-nya.
“Meskipun memiliki potensi besar, Sepiak Belitung menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan pasar. Keinginan untuk mengatasi tantangan tersebut mendorong saya untuk bergabung dengan program PUMK PT Timah Tbk pada 2019” jelas Bela.
Melalui program ini, Sepiak Belitung memperoleh pembiayaan yang cukup tanpa terbebani bunga tinggi dan memungkinkan mereka untuk terus berinovasi.
“Bantuan dana pinjaman bergulir ini sangat membantu kami, terutama ketika pandemi melanda. Modal yang diberikan memungkinkan kami untuk mempertahankan produksi dan mengembangkan produk meskipun banyak kendala yang kami hadapi,” ujar Bela.
Selain pendanaan, PT Timah Tbk juga memberikan pelatihan yang membantu pengembangan produk Sepiak Belitung, seperti pelatihan pembuatan eco-print dengan daun Simpor. Pelatihan ini membuka wawasan baru tentang teknik dan desain produk yang lebih menarik.
“Sebelum adanya pelatihan ini, produk kami masih sederhana dan belum memiliki ciri khas yang kuat. Setelah mengikuti pelatihan eco-print, kami bisa berkreasi lebih bebas, menciptakan produk dengan desain yang lebih menarik, dan yang terpenting, menonjolkan ciri khas Belitung melalui penggunaan daun Simpor,” jelas Bela.
Dengan pelatihan ini, Sepiak Belitung tidak hanya mampu meningkatkan kualitas produk, tetapi juga menciptakan inovasi baru yang lebih sesuai dengan selera pasar dan tren saat ini.
“Saat ini produk kami semakin diminati, tidak hanya oleh wisatawan, tetapi juga oleh masyarakat luas yang mencari produk lokal dengan kualitas terbaik,” ujar Bela. (*)
Sumber : www.timah.com