Bekawan.co.id, Bangka Selatan – Miskomunikasi adanya permasalahan proses pemakaman umat Nasrani di Desa Sadai, Kecamatan Tukaksadai, sebagaimana aspirasi yang diserap dari tokoh masyarakat pada program Jumat Curhat langsung ditindaklanjuti Polres Bangka Selatan (Basel).
Pada Senin (13/2) pagi, Kepala Satuan Intelijen Keamanan (Kasatintelkam) Iptu Marwan dan Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasatbinmas) Iptu Deka Jhondery bersama personel melakukan rapat koordinasi (Rakor) di Desa Sadai dengan mengundang para tokoh agama dan masyarakat.
Rakor tersebut juga dihadiri oleh Kades Sadai M Amin. Kapolres Basel AKBP Joko Isnawan melalui Kasatintelkam Iptu Marwan didampingi Kasatbinmas Iptu Deka Jhondery mengungkapkan sejumlah hal yang disampaikan dari masing-masing unsur tokoh agama di wilayah Kecamatan Tukaksadai.
Mulai dari Pimpinan Ponpes Hidayatul Sibyan Desa Sadai Ustaz Sisnalhadirun. Dia berujar pihaknya dari tokoh agama berusaha terus menjaga kerukunan antar umat beragama. Jadi, isu penolakan pemakaman umat Nasrani tersebut tidak benar, beredar di masyarakat Basel baru-baru ini.
“Poin pertama seperti itu disampaikan Ustaz Sisnalhadirun, tidak ada kata penolakan, cuma maksud dari mereka bahwa pemakaman umat Nasrani itu jangan digabungkan dengan umat muslim. Mengingat tanah wakaf ini diwakafkan oleh umat muslim,” sebut Kasatintelkam Iptu Marwan.
Kemudian Iptu Marwan menambahkan poin berikutnya yang dikatakan Ustaz Sisnalhadirun. Sudah disarankan untuk umat Nasrani agar berkoordinasi dengan pendeta Gereja sehubungan dengan proses pemakaman. Sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari dan berlarut-larut.
“Hasil kesepakatan bersama bahwa setelah kejadian, Ustaz Sisnalhadirun mengatakan sepakat menyiapkan lokasi pemakaman umat nasrani di Tanahbengkok Desa Pasirputih. Saat ini situasi kerukunan antar umat tetap berjalan seperti biasanya tanpa ada gejolak sama sekali,” ungkapnya.
Sementara, Kades Sadai M Amin, kata Iptu Marwan juga menyampaikan tujuh poin pada pertemuan itu. Pertama dia membahas awal mula kejadian itu saat dirinya sedang berada di Sungailiat. Di mana dirinya menerima kabar lewat telepon. Kedua pasca kejadian Pemdes Sadai menyiapkan lahan 15X30 m.
Di wilayah Desa Sadai sebagai lokasi pemakaman umat Nasrani. M Amin, sambung Iptu Marwan merasa kecewa dengan warganya yang telah membuat perbedaan. Padahal almarhum umat Nasrani tersebut sangat aktif dalam kegiatan sosial apalagi pada momen sumbangan duka di masyarakat.
“Kurang lebih pak kades tadi menyesali atas kejadian ini akibat ketidaksamaan pemikiran masyarakat. Dengan harap kejadian ini dapat kita ambil hikmahnya dan dirinya mengucapkan terima kasih kepada pihak polres atas bantuannya karna sudah berkenan menyelesaikan permasalahan ini,” sebut Marwan.
Sementara, Kasatbinmas Polres Basel Iptu Deka Jhondery menyampaikan beberap poin yang dikatakan Pendeta Stafanus. Kata Stefanus, beberapa tahun lalu ada seseorang umat Nasrani yang meninggal dunia dan dikuburkan di pemakaman tersebut namun tidak ada menemui kendala sama sekali.
“Jadi tadi si pendeta mempertanyakan kenapa pada momen ini terjadi sampai seperti ini. Oleh karena itu dia selaku anggota FKUB Basel menyampaikan keluhan atau aspirasi ini dalam jumat curhat kemarin untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini,” ungkap Kasatbinmas Iptu Deka Jhondery.
Sebelum acara itu berakhir pada pukul 11.30 yang dimulai dari 09.00, sekitar pukul 11.00 WIB, seluruh unsur yang mengikuti rakor itu sempat melakukan pengecekan lokasi pemakaman yamg telah disiapkan Kades Sadai M Amin untuk umat nasrani. Sesuai kesepakan warga dan persetujuan warga Sadai.(hanxiao)