Bekawan.co.id, Bangka Selatan – Angka putus sekolah setiap tahun menjadi pekerjaan rumah (PR) tersendiri bagi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Tidak terkecuali di Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dengan ragam faktor melatarbelakangi putus sekolah.
Kata Bupati Riza Herdavid melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Basel Elfan Rulyadi, sejauh ini penyebab utama angka putus sekolah ditenggarai orang tuanya pindah tempat bekerja. Terlebih, mata pencaharian masyarakat banyak bergantung di sektor pertambangan.
“Rata-rata orang tua mereka pekerjaan itu di sektor pertambangan, tambang inkonvensional atau TI. Jadi kalau masih ada timah mereka bisa menetap, kalau sudah habis timahnya mereka akan pindah ke daerah lain. Saat pindah ini, surat pindah anaknya tak diurus,” ujarnya, Senin (13/3) pagi.
Memang, angka putus sekolah di Basel tidak terlalu tinggi. Namun bagi Elfan, satu saja anak yang tidak melanjutkan pendidikannya menjadi masalah besar. Padahal sudah jelas aturan dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pada poin hak anak dan kebutuhan pendidikan.
“Pada bagian hak anak salah satunya oalah setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat dan tingkat kecerdasannya. Dalam undang-undang saja sudah diatur, dengan pendidikan besar pengaruhnya ke anak,” ujarnya.
“Terkadang kita tak tahu apa faktornya, tiba-tiba mereka tidak masuk sekolah selama berhari hari akhirnya ketika di tanya oleh pihak sekolah ternyata mengikuti orang tua mereka pindah pekerjaan. Kami sadar karena tuntutan ekonomi tapi tolong urus surat pindah anak agar bisa lanjut sekolah,” ujarnya.(hanxiao)