BEKAWAN.CO.ID, KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) serta penyerahan bantuan sarana pendukung pertanian hortikultura dan perkebunan secara simbolis. Kegiatan ini berlangsung di halaman Eks Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Rabu (28/05/2025).
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menyerahkan bantuan sarana produksi pertanian tahun 2025 berupa pengembangan tanaman cabai dan bawang merah kepada 10 Kelompok Tani (Poktan). Selain itu, diserahkan juga bantuan benih kelapa sawit pre-nursery sebanyak 1.125 batang dan 50 kilogram polybag kepada Poktan Tunas Harapan di Desa Lampur.
Dalam kesempatan ini, Algafry juga meluncurkan inovasi Sikaramunting Ungu (Siap Kendalikan Hama dan Penyakit Tanaman secara Murah, Berkelanjutan, dan Ramah Lingkungan) yang digagas oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Sebagai bentuk implementasi, turut diserahkan agen hayati Trichoderma sp. hasil dari inovasi tersebut kepada 10 Poktan penerima manfaat.
”Alhamdulillah, hari ini kita menggelar Gerakan Pangan Murah yang dilakukan oleh teman-teman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menjelang Iduladha 1446 H. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan sarana pendukung pertanian kepada petani hortikultura dan perkebunan kelapa sawit,” ujar Algafry.
Menurut Algafry, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta mempermudah masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pangan.
“Kita sudah lihat langsung produk-produk yang dijual oleh para pedagang di gerakan pasar murah ini. Mulai dari kebutuhan pangan seperti beras yang dijual dengan harga relatif lebih murah dari biasanya. Tujuannya tentu untuk menjaga stabilitas harga,” jelasnya.
Algafry menambahkan bahwa Pemkab Bateng terus berkomitmen dalam mendukung penguatan subsektor hortikultura dan perkebunan melalui anggaran daerah, serta sinergi dan kolaborasi program lintas sektor.
“Dukungan APBD Kabupaten Tahun 2025 diwujudkan dalam intensifikasi hortikultura seluas 5 hektare, yang terdiri dari 2,5 hektare untuk pengembangan tanaman bawang merah, 1 hektare untuk cabai merah, dan 1,5 hektare untuk cabai rawit. Stimulan dukungan berupa kapur pertanian, pupuk organik, mulsa, likat kuning, dan insektisida/fungisida. Untuk sektor perkebunan, diserahkan pula benih kelapa sawit pre-nursery dan polybag,” paparnya.
Bupati berharap agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh para penerima.
“Kami harapkan bantuan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bibit sawit yang diberikan sudah dalam bentuk pre-nursery dengan umur sekitar tiga bulan. Harapan kami, tanaman ini bisa tumbuh dengan baik dan dirawat hingga menghasilkan. Bila nantinya para petani membutuhkan pendampingan, tentu kami siap membantu melalui para penyuluh yang ada,” tutupnya.*