Bekawan.co.id, Bangka Selatan – Ketua Bengkel Seni Toboali (BST) Deni diundang Gugus Flamboyan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Bangka Belitung (Babel) memberikan pemahaman terkait materi pada teknik mewarnai dalam sebuah lukisan, Selasa (21/2).
Kegiatan yang dilakukan pada Kamis (16/2) kemarin di gedung TK Dharma Wanita Toboali diikuti sekitar 40 orang guru dari pelbagai Taman Kanak-kanak (TK) yang ada di Kecamatan Toboali. Para guru-guru ini terlihat antusias mendengarkan materi yang dikatakan Deni sekitar 1,5 jam tersebut.
Tak hanya materi, puluhan ibu guru ini juga dibekali ilmu dengan langsung mempraktikkan teknik mewarnai yang baik tersebut. Saat dikonfirmasi, Ketua BST Deni mengaku ini adalah kali pertama dirinya diundang forum resmi untuk memberikan materi dan sedikit ilmu mewarnai lukisan yang benar.
“Saya mengucapkan terima kasih untuk ibu-ibu guru TK yang tergabung dalam Gugus Flamboyan Toboali karena telah mengundang saya dalam kegiatan ini. Intinya kegiatan ini adalah berbagi ilmu terkait tata cara mewarnai yang benar pada sebuah lukisan sebagaimana alat pewarna yang digunakan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan sebenarnya waktu sekitar 1,5 jam yang digunakan dalam kegiatan itu dirasa kurang dan belum maksimal agar paham teknik mewarnai yang benar. Apalagi dalam praktiknya, mereka para guru ini di lapangan akan memberikan pendamping terhadap anak-anak saat pelajaran mewarnai.
“Kalau saya rasa kurang maksimal apa yang saya berikan dan sampaikan kemarin karena hanya sekitar 1,5 jam. Seperti saya dulu belajarnya menang dari nol, dasar-dasarnya haru tahu dulu. Akan tetapi paling tidak mereka sudah saya berikan trik khusus saat mewarnai yang benar berikut poinnya,” bebernya.
“Jadi trik khusus dan cepat mewarnai yang sudah saya sampaikan kemarin di sana kemarin itu, misalnya daun, kalau identiknya kan warna hijau. Padahal itu ada warna turunan, dari hijau tua ke muda. Seharusnya ini harus dirutinkan kalau guru ini lebih paham pada saat membimbing muridnya,” sambungnya.
Selain materi teknik dan praktik, dalam kesempatan itu Deni juga memberikan sosialisasi dan gambaran terkait apa saja yang menjadi penilaian. Pada saat lomba menggambar dan mewarnai. Seperti yang biasa dia ikuti dalam lomba mural dan diminta menjadi tim penilai dalam sebuah lomba melukis.
“Harapan saya dengan sedikit kegiatan berbagi ilmu ini, guru dalam gugus flamboyan ini sudah mulai paham pada saat membimbing muridnya melukis,” ungkap Deni, peraih juara satu dalam Lomba Mural yang diselenggarakan PWI Bangka di Sungailiat dalam rangka memeriahkan peringatan HPN 2023.
Ia menambahkan, apabila di kemudian hari Gugus Flamboyan Toboali akan kembali mengundangnya, atau dari organisasi dan komunitas lain, dirinya siap berbagi ilmu sebagai bagian dari regenerasi. Dan meningkatkan minat dunia seni melukis sehingga di masa mendatang akan lahir pelukis berbakat.
“Kalau saya diundang saya siap datang dan berbagi ilmu, kita ciptakan sistem regenerasi pelukis baru di Basel. Karena di luar rutinitas sehari-hari saya itu setiap hari Sabtu membuka les melukis di Balai Wisata sekitar jam tiga sore. Saat ini ada 20 orang murid saya dari pelbagai daerah di Basel,” ujarnya.(hanxiao)