Example floating
Example floating
Uncategorized

Lemahnya Keamanan Cyber di Indonesia

×

Lemahnya Keamanan Cyber di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Sasya Aulia Rinaldie

Example 300x600

(Mahasiswa Program Studi Bisnis Digital Universitas Bangka Belitung)

Tahukah kalian, bahwa Indonesia berada dalam peringkat 83 dari 160 negara dengan indeks keamanan siber terburuk di dunia? Dengan memperoleh skor keamanan siber yaitu 38,96 pada indeks keamanan siber dan skor 46,84 pada tingkat pengembangan digital, Indonesia juga menduduki peringkat 6 dari 10 negara ASEAN perihal indeks keamanan siber tersebut. Dengan rendahnya negara keamanan siber di Indonesia, banyak masyarakat yang enggan untuk membagikan data pribadinya pada dalam berbagai platform.

Diliput dari kementerian komunikasi dan informatika Indonesia (KOMINFO), lemahnya keamanan siber di Indonesia ini sebagian besarnya disebabkan oleh kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Padahal, perkembangan sumber daya manusia (SDM) juga tidak kalah penting dengan perkembangan teknologi yang ada di Indonesia. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, kementerian komunikasi dan informatika Indonesia (KOMINFO) menyelenggarakan program Born to control yang dimana merupakan program pencarian bakat seluruh masyarakat Indonesia. Program Born to control ini akan mengambil 2000 masyarakat berbakat yang nantinya akan dilatih dalam pelatihan bootcamp selama 2 minggu. Diharapkan program ini akan menciptakan keseimbangan antara sumber daya manusia (SDM) yang ada di Indonesia sehingga tidak menimbulkan ketimpangan antara perkembangan teknologi dan keamanannya.

Masalah kebocoran data bak penyakit kronik yang tak kunjung sembuh di Indonesia. Ratusan data diperjualbelikan dan bahkan dibagikan secara cuma-cuma di sebuah forum diskusi hingga pasar gelap. Dari data yang berhasil Tempo kumpulkan dari situs Breached, beberapa pengguna anonim membagikan data pribadi yang dicuri dari jasa fotokopi, perusahaan hingga berbagai instansi pendidikan, seperti tampak pada visualisasi di bawah. Selain data milik pemerintah, Tempo menemukan pula berbagai data pribadi yang bocor dari perusahaan marketplace, telekomunikasi, pertambangan hingga pengantaran kargo. Selain itu, data pribadi yang bocor di situs tersebut berasal dari beberapa institusi pendidikan menengah hingga tinggi. Kasus kebocoran data di atas menjadi salah satu pertanda keamanan siber Indonesia yang lemah. Menurut data Cyber Security Index dari NCSI (National Cyber Security Index) Indonesia berada pada posisi 83 dari 160 negara perihal keamanan siber. Indonesia mendapatkan skor 38,96 pada indeks keamanan siber dan skor 46,84 pada tingkat pengembangan digital.

Yang harus dilakukan pemerintah jika Keamanan Cyber di Indonesia lemah

Memiliki lembaga khusus yang menangani masalah keamanan siber adalah suatu keharusanMenurut Vitaly, pemerintah harus memiliki lembaga khusus yang menangani masalah keamanan siber. Di Indonesia sendiri terdapat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dibentuk pada 19 Mei 2017 lalu.

Membatasi akses ke situs web berbahayaBerikutnya, pemerintah harus membatasi akses penduduk ke situs web berbahaya, seperti yang dilakukan beberapa negara di Timur Tengah dan China. Menurut Vitaly, pemerintah bisa bekerja sama dengan ISP untuk mewujudkan hal tersebut.

Mengedukasi masyarakat awam juga tidak kalah pentingTidak semua orang paham mengenai ancaman siber, terutama generasi tua dan orang yang berpendidikan rendah. Maka, penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat awam supaya mereka tidak menjadi korban.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *