Bekawan.co.id, Bangka Selatan – Tempat Food Plaza yang berada di belakang Balai Wisata serta gencar-gencarnya sedang dipromosikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) sebagai kawasan berdagang untuk pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) disoroti Wendy, Minggu (15/1).
Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Basel mempertanyakan ihwal kebijakan eksekutif yang turut andil mempromosikan tempat tersebut yang notabene dibangun pihak swasta. Apalagi tempat tersebut tidak gratis dan pedagang harus tetap membayar.
“Mengapa pemda gencar promosikan food plaza yang notabane nya punya pihak ketiga. Padahal tempat itu tidak gratis lo, tapi berbayar untuk UKM yang jualan. Saya rasa tidak masuk akal saja apalagi pemda harus mengeluarkan anggaran dalam mempromosikannya,” ujar Wendy.
Bukan tanpa alasan, disebutkan Politisi Partai Demokrat tersebut masih banyak lokasi lain yang dibangun atau milik pemda dan sangat membutuhkan perhatian. Sebagai contoh yang paling dekat dengan Kota Toboali itu Pusat Jualan Serba Ada (Pujasera) berada di Pantai Kapur, Tanjungketapang.
“Atau untuk di wisata Batu Belimbing. Maksud saya begini, kalau memang pemda mau membantu UKM kan bisa bikin festival, bazar, dan berbagai acara dan bersentuhan langsung ke UKM entah di balai wisata atau di kawasan yang saya sebutkan tadi. Lokasinya juga dekat dengan kota pastinya,” ujar Wendy.
Kembali ke Food Plaza, disebutkan dia, seharusnya pihak ketiga selaku pengelola yang harus melakukan upaya promosi supaya tempatnya ramai untuk di tempati UKM. Bukan malah kebalikannya dan kebijakan ini menjadi tanda tanya besar bagi dirinya secara lembaga atau pribadi.
“Sebagai pengelola, ya harus bisa agar orang mau jualan di situ, bukan malah sebaliknya pemda yang gencar promosikan kawasan ini menjadi hal yang direkomendasikan untuk jualan. Ada apa sebenarnya, patut kita pertanyakan dalam rapat kerja nanti,” pungkas Wendy.(Hanxiao)