Bekawan.co.id, Bangka Selatan – Puluhan pelajar SMA Muhammadiyah Toboali belajar mengunjungi gedung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Bangka Belitung (Babel) pada Jumat (20/1) untuk mempelajari pengelolaan sampah melalui sistem Bank Sampah.
Kepala DLH Basel Hefi Nuranda berujar, kunjungan sekitar 30 pelajar SMA Muhammadiyah Toboali ini sebagai tindak lanjut sosialisasi yang dilakukan pihaknya sehari sebelumnya. Di mana, pada Kamis (19/1) kemarin Bidang Pengelolaan Sampah DLH Basel gelar sosialisasi ke SMA Muhammadiyah.
“Kami kemarin kedatangan pelajar dari SMA Muhammadiyah Toboali, mereka belajar pengelolaan sampah dengan bank sampah karena sehari sebelum itu rekan-rekan dari bidang pengelolaan sampah mensosialisasikan hal ini ke pihak sekolah dan mereka menyambut baik,” ujar Hefi, Sabtu (21/1) petang.
Dia menyebutkan, sosialisasi kemudian dibalas kunjungan dari pelajar ini juga selaras dengan program P5 di SMA Muhammadiyah Toboali. Selain pelajar diberikan materi tentang pengelolaan sampah umum, mereka juga diajarkan dalam manfaatkan botol minuman jadi ecobrick (bata ramah lingkungan).
Kemungkinan dalam waktu dekat, bank sampah SMA Muhammadiyah Toboali terbentuk dan berjalan sebagai muara dari sosialisasi dan kunjungan kemarin. Apalagi, kegiatan ini juga selaras akan program di sekolah itu bernama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang terus digalakkan pihak sekolah.
“Jadi cukup efektif juga kalau sekolah ada bank sampah, siswa habis makan atau minum, ada sampahnya, ditabung ke sekolah sendiri. Nanti kita lanjutkan ke MoU, kalau SMA Muhammadiyah belum bisa mandiri kelola sampah kita dulu nanti yang ambil. Buat tabungan atas nama kelas misalnya,” ungkapnya.
Setelah SMA Muhammadiyah Toboali dapat mengelola sampahnya sendiri di bank sampah, tinggal bagaimana nanti DLH Basel mengambil sampah yang ada di mereka. Karena saat ini, DLH terus mendorong sekolah-sekolah agar dapat mengelola sampahnya sendiri seperti di SMK Yapentob Toboali.(Hanxiao)