Bekawan.co.id, Lubukbesar – Dimusim Kemarau ada 16 rumah disambar petir. Peristiwa itu menimpa masyarakat Desa Wisata (Dewi) Perlang Kecamatan Lubukbesar Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (10/10/2023) sekira pukul 12.00 Wib.
Kepala Dewi Perlang, Yani Basaroni membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan dari 16 warga nya yang mengaku rusak peralatan rumah tangga elektronik, seperti kulkas, TV, Reserver, Parabola, mesin cuci hingga bola lampu.
“Ada salah seorang warga pertama lapor. Keesokan harinya ada lagi yang lapor. Lalu hingga jumat kemarin, ada 16 warga yang lapor ke kami,” kata Pria yang biasa disapa Ronie Arabel ini, Minggu (15/10/2023).
Menurut Ronie, Selasa (10/10/2023) sekira pukul 09.00 Wib terjadi hujan disertai angin dan petir. Hujan melanda Desanya hingga sore hari.
“Cukup deras hujannya,” ujar Ronie.
Rabu (11/10/2023), pihaknya melaporkan peristiwa ini ke Diskominfosta Bangka Tengah. Diduga, atau terindisikasi penyebabnya adanya pantulan dari tower terdekat yang terdapat di RT 6 Desa Perlang.
“Ini baru indikasi. Makanya kami data semua peralatan elektronik yang rusak. Kemudian data ini akan kami laporkan ke Diskominfosta Bangka Tengah,” ujarnya.
Pemerintahan Desa Perlang meminta bantuan ke Diskominfosta Bangka Tengah untuk berkoordinasi dengan pihak tower. Sebab, sejauh ini, Pemerintahan Desa Perlang tidak tahu pemilik Tower ini siapa.
“Kami tidak tau tower ini milik siapa. Jadi kami minta bantu ke Diskominfosta Bangka Tengah memfasilitasinya. Lalu mengajak pihak Tower turun kelapangan melakukan pengecekan langsung,” ungkap Ronie.
Ronie berharap peristiwa ini segera ditindaklanjuti. Jikapaun dibenarkan penyebabnya adalah Tower terdekat, maka ia meminta agar pihak tower memberikan kompensasi kepada warga yang rusak alat elektronik tersebut.
“Ya, kalau bener hasil kroscek penyebabnya pantulan petir mengenai tower. Kami minta kompensasinya sesuai aturan,” pungkasnya.
Salah seorang warga, Cipek menyebut bunyi sambaran petir sangat besar. Selain mesin cuci pecah berhamburan, lantai semen di kamar mandi juga pecah.
“Kaget, mesin sampai merai (belambur),” ungkap Cipek. (Zariva)