Example floating
Example floating
Pangkalpinang

Gelar Perayaan Imlek di Rumah Dinas Walikota, Molen : Ini Keberagaman di Kota Beribu Senyuman

×

Gelar Perayaan Imlek di Rumah Dinas Walikota, Molen : Ini Keberagaman di Kota Beribu Senyuman

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Bekawan.co.id, Pangkalpinang – Perayaan Tahun Baru Imlek 2574 yang jatuh pada hari Minggu (22/1/2023) lalu, masih sangat terasa kemeriahannya di Kota Pangkalpinang.

Kemeriahan tersebut bisa dilihat dari suasana rumah dinas Walikota Pangkalpinang, yang nampak terlihat banyak dihiasi lampion dan juga hiasan khas Imlek lainnya.

Example 300x600

Hal itu berkaitan dengan acara Peringatan Tahun Baru Imlek 2023, yang diselenggarakan oleh jajaran Pemerintah Kota Pangkalpinang, bertempat di rumah Dinas Walikota Pangkalpinang, Minggu (29/1/2023).

Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil atau akrab disapa Molen, mengungkapkan lewat perayaan imlek ini jajaran pemerintah kota ingin menunjukkan keberagaman yang ada di Kota Beribu Senyuman ini.

Rudianto Tjen pun hadir, duduk berdampingan dengan Wali Kota Pangkalpinang pada perayaan Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang.

“Ini bentuk bahagia kami, bentuk rasa syukur kami, karena kita semua adalah masyarakat dengan keberagaman suku, agama, ras, dan golongan. Tetapi di kota pangkalpinang ini memiliki satu kebersamaan yang kuat,” kata Molen.

Sebagai Walikota, Molen ingin merawat adanya kebersamaan itu, dan mengikatkan jangan ada pihak yang menciptakan konflik antar suku, ras atau agama.

“Hari ini, kami ingin menunjukkan kebersamaan ini. Jadi jangan coba-coba menciptakan konflik suku agama, rasa dan antar golongan, karena wali kota yang akan menjaganya,” tegas Molen.

Molen mengatakan kebersamaan itu tercermin dari banyak tempat ibadah agama yang berbeda memiliki lokasi bersebelahan yang menandakan masyarakat terbiasa hidup berdampingan.

“Akan ada masjid kubah timah, yang bersebelahan dengan gereja yang nanti salib dari timah. Kemudian wihara juga ada berhias timah, terus kelenteng naga juga dari timah. Kita tunjukkan kebersamaan kita ini dari tempat rumah ibadah,” tambahnya.

Ia juga meminta maaf apabila acara kali ini masih ada kekurangan, tetapi dia berharap melalui acara ini memberikan marwah baru tidak adanya perbedaan suku, ras, agama dan golongan.

“Mohon maaf apabila acara malam ini belum semeriah yang diharapkan. Namun memiliki arti, mulai dari rumah dinas ini akan menimbulkan marwah baru bahwa perbedaan suku, ras, agama dan golongan tidak ada perbedaan,” kata Molen.

Molen juga berharap, justru melalui adanya perbedaan itu, justru bisa berbuah menjadi kekuatan untuk membangun kota Pangkalpinang ke depannya.

“Kita menunjukkan kebersamaan itu, dari sini titik nol kilometer pulau bangka. Saya ingin membangun pangkalpinang dari adanya perbedaan, menjadi kekuatan, kekuatan kita bersama,” tandasnya.

Sementara itu, Salah satu Tokoh ketua pemuda Katholik, Me Hoa juga turut hadir memeriahkan perayaan imlek di Kota Pangkalpinang.

“Saya turut senang dan bahagia, dan memang benar apa yang disampaikan oleh Bapak Ir. Rudianto Tjen dan Bapak Maulan Aklil bahwa ini momen bersejarah karena dilaksanakan di Rumah Dinas Walikota Pangkalpinang, sesuai dengan motto nya “Beribu Senyuman”, tuturnya.

“Masyarakat Tionghoa yang merayakan ini juga pasti tersenyum bahagia karena bisa merayakan bersama pemimpinnya di Kota Madya, apalagi dihadiri tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh lintas agama. Tentunya, semoga tahun depan bisa dirayakan kembali karena ini kan simbol toleransi kebhinekaan, Bhinneka Tunggal Ika, yaitu bersatu dalam perbedaan,” sambungnya.

Mehoa sebagai ketua pemuda katholik sekaligus Ketua DPRD Bangka Tengah juga terkesan dengan istilah Thongin Fan Ngin Tjit Jhong.

“Jadi dalam hal model membangun negeri bersatu, mensupport pemerintah, berkolaborasi, multi etnis, bahagia, saling menghormati agama masing-masing, sukacita sebebas-bebasnya dalam konteks keberagaman yang benar, menyadari hal dan kewajiban sebagai warga negara,” ucapnya.

Ia juga setuju dengan kata Pak Wali kota bahwa semua kompak, bersatu, saling menghormati, toleransi, iklim ekonomi, sosial akan tumbuh subur apalagi di tahun kelinci air ini.

“Semoga ini bisa di ikuti oleh kepala daerah lainnya, walaupun tidak mayoritas, sedikit jumlahnya, tapi esensinya itu yang sangat dimaknai dengan akal sehat umat beragama,” harapnya.

Reporter : Putri Anggun

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *