Bekawan.co.id, Namang – SMANSA Namang menggelar Khataman Akbar, puncaknya kegiatan literasi Al-Quran yang sudah dilaksanakan oleh siswa siswi kelas 12 dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, yang dilaksanakan di SMANSA Namang, Jelutung, Kabupaten Bangka Tengah pada Jumat, (10/3/2023).
Kegiatan berlangsung khidmat, dibuka dengan pembacaan ayat suci Alqur’an oleh Destian siswa kelas 11 yang pernah mengikuti kompetisi MTQ Nasional di Palembang tahun lalu, kemudian dilanjutkan pembacaan yasin dan juz amma yang dipimpin oleh Suprianto, S.Pd.I. selaku guru PAI.
Kepala Sekolah SMANSA Namang, Jumani, M. Pd. mengatakan literasi Alquran di sekolah ini merupakan salah satu upaya sekolah dalam memperkuat kemampuan literasi pada peserta didik muslim dalam membaca dan memahami Alquran.
“Kemampuan ini juga bagian dari kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sebagaimana dituntut dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI). Gerakan literasi Alquran dalam konteks yang lebih luas merupakan bagian dari upaya penguatan karakter peserta didik,” ujarnya kepada Bekawan.co.id, Sabtu (11/3/2023).
Jumani mengungkapkan, program Literasi Al-Quran ini termasuk salah satu program unggulan Smansanam.
“Kegiatan ini kita rutinkan dan wajib dikerjakan setiap 15 menit sebelum bel pulang, yang bertujuan untuk membiasakan peserta didik membaca Al-quran hingga mereka merasa sangat dekat dengan Al-Quran dan membentuk peserta didik yang berakhlaqul karimah,” ungkapnya.
Ia menuturkan, puncak dari literasi qur’an ini adalah Khataman Al-Quran dan sudah dilaksanakan kurang lebih selama 3 tahun terakhir ini.
“Hari ini sebanyak 186 siswa kelas 12 tahun ajaran 2022/2023, yang terdiri dari 2 kelas program IPA dan 4 kelas program IPS melaksanakan kegiatan khataman akbar,” ujarnya.
Dalam sambutannya juga ia mengungkapkan rasa bangga kepada peserta siswa 12 tahun 2023.
“Terimakasih untuk seluruh siswa kelas 12 yang telah melaksanakan khataman qur’an hari ini dan sekaligus pembacaan surat yasin untuk kelancaran Ujian Sekolah yang akan dilaksanakan April nanti,” tuturnya.
Ia berharap, kegiatan ini menjadi contoh positif yang bisa ditiru oleh adik-adik tingkat di kelas 10 dan 11. dan Jadikan ini sebagai penyemangat untuk terus memperbaiki hubungan dengan Allah di tengah gempuran dunia yang semakin menggila.
“Perlu diketahui bahwa kegiatan ini (khatam) bukan akhir dari membaca Al-quran karena membaca Al-Quran tidak ada akhirnya,” jelasnya.
“Meskipun acara khatam Quran dilaksanakan dengan sederhana tetapi sama sekali tidak mengurangi esensi dan rasa syukur penuh makna,” imbuhnya Kepala Sekolah tersebut.
Setelah do’a bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan plpembagian telur seroja, makan hidangan di dulang bersama dan diakhiri dengan foto bersama. (Robie)