BEKAWAN.CO.ID, BANGKA TENGAH– Desa Namang menjadi salah satu Desa yang masuk dalam 9 desa yang ditunjuk untuk pembentukan Jaringan desa ASEAN atau ASEAN Village Network yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Desa Namang sendiri masuk kedalam desa yang dianggap berhasil dalam pengembangan produk dan UMKM asli desa sendiri atau disebut One Village One Product (OVOP) yang diungkapkan Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan pada rapat Plano di Gedung Kemendagri Lantai 2 Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Kades Namang Zaiwan mengatakan, dirinya sangat tidak menyangka bisa lolos sebagai salah satu dari 9 desa ASEAN Village Network dengan kategori desa OVOP.
“Tentunya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat yang selalu mendukung. Kamipun tidak menyangka bisa menjadi salah satu ASEAN Village Network, ” ujarnya kepada awak media.
Dia katakan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan rektor UBB untuk persiapan ASEAN village network nantinya.
“Kami akan rapat lagi untuk kedua kalinya selasa nanti mebahas ASEAN village network untuk pemantapan. Kan kemarin jumat sudah rapat juga dengan beberapa kementerian via zoom. Dan Juli kami akan berangkat ke kemneterian, ” terangnya.
Zaiwan mengungkapkan, Namang berhasil menjadi perwakilan ke tingkat internasional dan mengalahkan 81.602 Desa yang ikut berpartisipasi.
“Kita berhasil menjadi 9 Desa yang ditunjuk ke tingkat ASEAN dan itu jadi kebanggan bagi kita tentunya karena berhasil mengalahkan lebih dari 81rb desa yang ada di Indonesia, ” ucapnya.
Zaiwan menjelaskan, dirinya dipilih sebagai salah satu ASEAN village network karena produk UMKM yang bersumber pada hutan pelawan. Dari madu, teh, hingga beberapa kerajinan yang bersumber dari hutan pelawan.
Ia juga mengatakan, terpilihnya sebagai ASEAN village network karena sudah beberapa kali mendapat penghargaan dari 2 presiden yakni penghargaan one lestari dari Presiden SBY dan Desa Mandiri dari presiden Jokowi.
“Hutan pelawan yang sudah di kelola sejak 2008 lalu menjadi batu loncatan Desa Namang dan mengantarkan Desa Namang menjadi Desa yang luar biasa, mandiri dan pastinya lebih unggul. Kami pun merasa bangga berhasil menjadi ASEAN village network untuk Bangka Belitung khususnya Bangka Tengah, ” ucap Kades Namang itu seraya menahan haru.
Ia juga mengungkapkan, ini tak lepas karena perhatian khusus yang dilakukan Kementerian Desa yang pernah datang di acara adat murok jerami yang diadakan Desa Namang.
“Karena melihat Desa Namang ini kuat masyarakatnya, mandiri, UMKM jalan, inovasi dan produknya benar-benar asli hanya ada di Bangka Tengah Desa Namang makanya kami jadi salah satu ASEAN village network, ” tegasnya.
Zaiwan pun berharap, Namang bisa jadi pilot project untuk Desa lainnya agar lebih berinovasi dan mengembangkan potensi Desa yang ada di desanya masing-masing serta bisa memajukan desanya. (BKW)