BEKAWAN.CO.ID, PANGKALANBARU – Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalanbaru mempunyai beragam pesona wisata yang sangat memukau. Tak hanya wisata alamnya, Desa Batu Belubang juga menghadirkan beberapa wisata budaya Melayu yang menarik dan unik, seperti pagelaran Kirab 1.000 Telur dan Nganggung, bertempat di Desa Batu Belubang, Minggu (13/10/2024).
Kirab 1.000 telur merupakan tradisi arak-arakan telur hias warna warni yang dibawa menggunakan Kerito Surong (kereta dorong) oleh lembaga adat Melayu dan masyarakat di sepanjang jalan utama desa. Kirab 1.000 telur identik dengan perayaan maulid Nabi Muhammad Saw. yang memiliki makna simbolis yang mendalam.
Telur-telur ini direbus terlebih dahulu hingga matang dan disusun di batang pohon pisang yang sudah dihias, kemudian dibagikan kepada masyarakat setelah melakukan khatam Al-Qur’an. Telur melambangkan tiga konsep utama dalam ajaran Islam, yakni Iman, Islam, dan Ihsan. Sedangkan pohon pisang dalam tradisi ini melambangkan kelangsungan hidup dan ketahanan spiritual.
Mengusung tema Merawat Budaya Menjaga Marwah Desa Wisata , kegiatan tahunan yang sudah dinanti ini diawali dengan berbagai lomba budaya lokal, diantaranya Pangkak Igik Karet , Egrang, Betet /Ketapel, Ngeremis , Tartil Al-Qur’an, dan hias telur ini sudah digelar mulai dari Minggu (06/10/2024) lalu, di kawasan wisata Desa Batu Belubang.
Plt. Bupati Bangka Tengah, Era Susanto menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kegiatan yang sangat luar biasa, ini membuktikan bahwa masyarakat di sini kompak untuk memajukan desanya dengan tetap mempertahankan ciri khas budaya. Kerja keras ini membuahkan hasil yang baik, terbukti dengan beberapa prestasi yang didapat pada penghargaan LDWN beberapa pekan lalu,” ungkap Era.
Selanjutnya, Era berpesan agar wisata budaya ini harus terus dilestarikan, karena merupakan suatu warisan yang menjadi identitas dari Desa Batu Belubang.
“Kepada Kades saya titip pesan untuk mengajak generasi muda mempertahankan warisan budaya ini. Jangan sampai tergerus, kita tentu boleh mengikuti perubahan zaman asal tidak meninggalkan budaya, karena budayalah yang membawa desa ini dikenal seluruh masyarakat Indonesia,” ucap Era.
Sementara itu, Kepala Desa Batu Belubang, Ahirman B. menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Pemkab Bateng dan pihak lainnya atas kembali terselenggaranya kegiatan ini dan pencapaian yang diraih Desa Wisata Batu Belubang.
“Kirab 1.000 telur dan nganggung ini telah kami adakan sejak 3 tahun yang lalu hinga saat ini, kegiatan ini merupakan salah satu potensi yang akan kami angkat untuk mengembangkan Desa Wisata Batu Belubang,” kata Ahirman.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan piagam dianugerahi atas dedikasi dan komitmen pada pengembangan desa wisata sehingga Desa Batu Belubang menjadi juara IV tingkat nasional dalam lomba LDWN tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kemendes PDTT RI. Tak hanya itu, kegiatan diisi dengan tausiyah oleh H. Nazrit. Kemudian, kegiatan ditutup dengan makan bersama masyarakat ( nganggung ) dan pembagian bunga telur hias.
Turut hadir dalam kegiatan ini, yaitu Asisten Administrasi Umum Setdakab Bateng, Perwakilan Bakamla Babel, Anggota DPRD Bateng, Disbudpar Provinsi Kepulauan Babel, dan Dinbudparpora Bateng .*