BEKAWAN.CO.ID, BANGKA TENGAH- Pimpinan Daerah Pemuda Muhamadiyah Kabupaten Bangka Tengah (PDPM Bateng) menggelar Musyawarah Daerah ke V (Musda V) di SMP Muhamadiyah Koba, Sabtu (31/5/2025) dengan tema “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Bangka Tengah”.
Musda tersebut digelar lantaran kepengurusan PDPM Bateng yang lama sudah berakhir dan harus berganti kepengurusan yang baru.
Ketua Pemuda Muhamadiyah Bangka Tengah Ari Apriandi mengungkapkan, saat ini semangat Pemuda Muhamadiyah sudah mulai berkurang dari kehadiran peserta.
“Saat ini semangat Pemuda Muhamadiyah sudah berkurang. Itu terlihat dari peserta Musda yang datang ini sedikit walau semua perwakila kecamatan datang, ” ungkapnya.
Warga Arung Dalam itu juga melihat pengkaderan Pemuda Muhamadiyah di Bangka Tengah kurang dilakukan dengan baik sehingga kecintaan kepada gerakan Muhamadiyah sangat jauh berkurang.
“Kesalahan pengkaderan mungkin di saya sebagai ketua. Dan mungkin kedepannya saya tidak lagi jadi Ketua dan mungkin hanya memantau saja, ” tegasnya.
Ia juga ingin kepengurusan selanjutnya bisa memecahkan masalah klasik Pemuda Muhamadiyah Bangka Tengah yang semangatnya kendor diakhir.
“Saya sampai kapanpun ideologi saya dan gerakan saya Muhamadiyah. Begitu juga teman-teman. Namun semangat dan pengkaderan harus tersistematis dengan baik, ” tutupnya.
Ditempat yang sama, Ahmad Habibi Bendahara Umum Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamadiyah Bangka Belitung (PWPM Babel) menyampaikan, jika Musda hari ini dilakukan 3 PDPM.
“Hari ini Pemuda Muhamadiyah di 3 wilayah yakni Bangka Tengah, Belitung dan Bangka Barat melakukan Musda. Namun memang yang belum habis SK yaitu Bangka Tengah sampai 2026,” jelasnya.
Ia melanjutkan, kepengurusan Bangka Tengah yang belum habis akhirnya diputuskan selesai oleh wilayah agar administrasi dan pemilihan serta struktural Pemuda Muhamadiyah serentak kedepannya.
“Jadi kita Musda agar tertib administrasi, agar kaderisasi berjalan dan semuanya bisa dilakukan serentak dengan baik, ” ujarnya.
Habibi (panggilannya) juga menegaskan, Jika Pemuda dan Ayahanda harus bersatu dalam membangun Muhamadiyah agar berkembang pesat dan baik.
“Ayahanda tanpa Pemuda keropos, Pemuda tanpa ayahanda hilang arah. Jadi semua pihak harus dirangkul, kaderisasi harus berjalan dan ingat gerakan Muhamadiyah bukan cma sekedar organisasi saja, ” tegasnya.
“Ingat, kita berdakwah, kita membangun negeri lewat gerakan Muhamadiyah dan ingat sesungguhnya Allah SWT mencintai orang-orang yang berjuang di jalannya dengan kekompakan, ” tutupnya. *