BEKAWAN.CO.ID, KOBA – Menindaklanjuti arahan Bupati Bangka Tengah saat menerima kunjungan Tim Numerasi Gasing dan Tim Literasi Bangka Tengah di Saung Desa Namang, Jumat (24/01/2025) lalu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Literasi dan Numerasi Jenjang SD dan SMP se-Kabupten Bangka Tengah. Kegiatan ini digelar di di Gedung Serba Guna Bangka Tengah, Kamis (13/02/2025).
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menyampaikan bahwa berdasarkan survey, yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada tanggal 22 Desember 2024, menunjukan hasil bahwa 7 dari 10 anak tidak lancar berhitung dan 5 dari 10 anak tidak lancar membaca.
“Berbagai upaya telah kita lakukan, untuk program numerasi telah dilakukan pelatihan dan pengimbasan metode gasing, sedangkan untuk program literasi juga telah kita lakukan pemanfaatan buku bacaan bermutu, membaca nyaring, penguatan literasi berbasis teks multimodal, dan lingkungan kaya teks,” ucap Algafry.
Dirinya juga menyampaikan kendala-kendala yang terjadi dalam penerapan program numerasi dan literasi.
“Bapak Ibu perlu tahu ada beberapa kendala yang harus menjadi perhatian kita bersama, diantaranya masih rendahnya jumlah guru dan siswa yang mengikuti program pelatihan numerasi metode gasing dan pemanfaatan buku bacaan bermutu, belum maksimalnya pengimbasan penguatan metode gasing dan metode pemanfaatan buku bacaan bermutu dalam pembelajaran di kelas, serta kurangnya dukungan kepala sekolah dalam pelaksanaan pengimbasan program numerasi gasing ke guru dan siswa, juga kurangnya penyediaan buku bacaan bermutu, sarana pendukung literasi, dan pelatihan internal satuan pendidikan,” ungkap Algafry.
Algafry mengajak seluruh guru untuk meningkatkan motivasi dalam memajukan pendidikan di Bangka Tengah.
“Saya mengajak Prof. Yohannes Surya, Ph.D., kesini bukan hanya untuk main-main, tapi untuk membuat inovasi baru. Saya paham memang tidak gampang memulai hal baru, tapi jika kita berusaha bersama-sama pasti bisa. Sudah banyak hasilnya di siswa kita, tinggal (bagaimana) kita tingkatkan. Saya minta tolong Bapak Ibu bantu saya untuk mencerdaskan anak-anak Bangka Tengah. Memang lelah dan susah, tapi saya yakin Bapak Ibu paham tanggung jawab yang diemban,” tutur Algafry.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Pangihutan Sihombing mengatakan bahwa berdasarkan rapor pendidikan, kemampuan literasi dan numerasi di Bangka Tengah masih ada yang merah.
“Pendidikan yang kita hadapi saat ini tidak hanya sekadar berhadapan dengan manusia, tapi juga dengan kemajuan teknologi yang harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kita semua berharap bahwa anak-anak didik kita, selain dalam peningkatan literasi dan numerasi, kita juga berusaha untuk meningkatkan karakter anak didik kita untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang,” kata Sihombing.
Dirinya juga mengatakan bahwa tantangan menjadi guru saat ini jauh berbeda dengan sebelumnya.
“Terkait kurikulum, kita ditantang untuk lebih aktif dan kreatif. Bapak Ibu tidak bisa pasif pada kondisi sekarang ini karena zaman berkembang. Oleh karena itu, harus kreatif, mengembangkan kompetensi diri, baik itu dalam pemanfaatan teknologi, pemahamam literasi, maupun numerasi, karena mengajar bukan hanya datang memberi materi saja, tetapi juga kita punya tanggung jawab terhadap masa depan anak didik. Mari kita bersama-bersama membangun Bateng melalui pendidikan dengan cara kreatif dan inovatif agar setiap siswa mendapatkan pelayanan terbaik terkait pendidikan,” imbuhnya.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penampilan membaca nyaring dan senam gasing oleh siswa-siswi dan guru pendamping. Tak hanya itu, di penghujung acara juga dilakukan pemberian santunan dari SD Negeri dan Swasta di Bangka Tengah sebesar Rp23.000.000,00 kepada staf Dinas Pendidikan yang keluarganya meninggal.*